Resensi Buku: Jam 9 Kita Bertemu Puthut EA

Judul: Jam 9 Kita Bertemu
Penulis: Puthut EA
Penerbit: Buku Mojok
Tahun terbit: 2019 
                   Kisah Cinta Segitiga

Kata orang, mengingat adalah sebuah cara untuk merawat kenangan. Tapi kerap kali, sulur-sulur kenanganlah yang tumbuh liar, merambat di tembok-tembok peristiwa. Mencengkeram. Ia tidak sama dengan secangkir kopi yang merawat pagi hariku. Tidak sama seperti jus buah yang ikut menjaga kebugaranmu. Kenangan adalah dunia yang tidak pernah tertib waktu dan tertib rumus. (halaman 20)
Hampir seluruh penduduk di muka bumi ini pasti pernah merasakan cinta sekalipun dengan bentuk yang berbeda-beda. Cinta dapat menjadi bahagia dan juga bisa menjadi masalah jika terjadi pada waktu yang tidak tepat. Orang yang sudah menikah lalu mencintai orang selain istrinya adalah salah satu contohnya. Sebenarnya apa arti cinta sebenarnya? Tak ada bentuk dan baunya tapi setiap orang pernah mencicipinya dengan rasa yang berbeda-beda. 
Jika berbicara tentang cinta tak lepas dari kata ‘setia’. Kesetiaan dalam mencintai dibutuhkan dalam menjalin hubungan, baik ketika sedang berpacaran maupun sudah menikah. Setia pada satu kekasih memang bukanlah perkara yang mudah. Butuh komitmen yang kuat agar perselingkuhan tidak terjadi. Akan tetapi sebagai manusia memang tak luput dari salah. Perselingkuhan kerapkali datang untuk menggoda dan menyelinap di dalam dada. 
Perselingkuhan dan cinta segitiga dialami oleh seorang Doni. Laki-laki yang sudah beristri akan tetapi tidak merasakan cinta dalam pernikahannya. Sejak kuliah, ia memang telah mendekati banyak perempuan dan hal itu berlangsung hingga ia sudah menikah. Lisa dan Kenes adalah kekasihnya yang terlibat dalam cinta segitiga ini. Dua teman yang tak tahu menahu jika keduanya sedang menjalin asmara dengan satu lelaki yang sama. Kisah ketiganya diceritakan dalam buku terbitan Buku Mojok yang berjudul ‘Jam 9 Kita Bertemu’. 
Cerita percintaan ketiga manusia tersebut dibalut dalam 16 bagian. Setiap bagian terdiri panggung dan benak. Penulis mengibaratkan panggung dan benak seperti layaknya ibu yang sedang mendongeng kemudian terdapat sesuatu pada yang didongengkan. Terdapat sesuatu yang didongengkan. Serta terdapat kejadian di tempat ibu mendongeng. Cukup menguras otak untuk bisa memahami maksud dari penulis. Pada awal membaca pun saya berkali-kali memikirkan maksud dari benak dan panggung menurut penulis buku.
Sebelum memulai cerita penulis memberikan prakonsepsi terlebih dahulu. Mungkin hal ini dilakukan sebagai bekal agar pembaca tidak kebingungan saat membaca alur cerita.  Selain itu, penulis juga memberikan penjelasan umum tentang tokoh-tokoh dalam buku. Buku ini dapat dibaca dalam sekali duduk namun perlu membaca lebih dari satu kali untuk bisa memahami kisah cinta segitiga yang dibalut buku ini.
Akhir dari cinta segitiga diawali dengan kehamilan istri Doni yang sedang mengandung benihnya. Ia sempat bertanya-tanya cinta seperti apa yang sedang tumbuh di rahim istrinya. Di sisi lain ia telah bersumpah di hadapan para saksi saat akad bahwa ia akan setia pada istrinya. Ia dirundungi rasa bersalah dan berdosa pada istrinya tiap kali ia pulang istrinya selalu menyambutnya dengan hangat dan senang.
Aku akan menjadi seorang ayah. Kini bukan hanya seorang istri saja. Tapi ada seorang bakal bayi yang tengah tumbuh di rahim istriku. Dan istriku akan mem-pertaruhkan hidupnya untuk itu semua. O… tidak… tidak… ini semua harus diakhiri. Mungkin kini saatnya. Aku tidak bisa begini terus… (halaman 72)
Doni sengaja mengundang Lisa untuk menghadiri pemutaran film perdananya. Ia akan menjemput Lisa di bandara meskipun Lisa berusaha untuk menolaknya. Mungkin ia juga ingin berbicara dengan Lisa seputar hubungannya yang harus diakhiri. Tidak hanya ingin mengakhiri hubungannya dengan Lisa. Doni juga menghubungi Kenes untuk membicarakan hubungan keduanya. Akan tetapi Kenes masih belum bisa bertemu dikarenakan ia masih sibuk. Keduanya akan bertemu ketika Kenes sudah tidak sibuk. 
Akhirnya Lisa, Kenes, dan Doni bertemu di sebuah bandara untuk menjemput Lisa. Lisa tidak ingin berduaan dengan Doni ketika ia dijemput. Akhirnya ia juga menyuruh Kenes untuk menjemputnya. Judul dari buku ini mungkin diambil dari waktu ketiganya bertemu di bandara yaitu pada hari jumat jam 9 malam. Akhir dari cerita masih menggantung, karena penulis langsung mengakhiri cerita ketika pesawat yang ditumpangi oleh Lisa dari Jakarta mendarat di bandara. 
Entah apakah Lisa dan Kenes akan bertengkar hanya gara-gara Doni. Atau Doni terkejut karena mencintai dua perempuan yang saling berteman. Penulis mungkin ingin membebaskan pembaca untuk menerka-nerka akhir dari cerita buku karangan Puthut EA ini.

Pihak Buku Mojok telah menyediakan e-book buku ini secara gratis, jika berminat kamu bisa mendownloadnya melalui link ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Fiersa Besari 11:11

Resensi Buku: #YukBelajarSaham untuk pemula