Menulis untuk Self Healing


Kemarin saya telah selesai membaca sebuah buku yang ditulis oleh salah satu dosen saya yang bernama Bapak Ngainun Naim. Beliau adalah seorang pegiat literasi yang selalu istiqomah dalam menulis. Buku-bukunya pun telah bertebaran di berbagai penerbit. Selain itu, setiap harinya beliau juga memposting tulisannya melalui akun Facebook pribadinya dengan tema tulisan yang beragam. 
Salah satu bukunya yang berjudul The Power of Writing terdapat kutipan menarik yang membuat saya tergugah untuk menulis. Salah satu manfaat dari menulis adalah dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Dengan menulis dapat menjadi terapi bagi seseorang yang sedang mengahadapi sebuah masalah. Menulis dapat membantu dalam menstrukturkan sebuah masalah yang kemudian berusaha untuk menemukan solusinya. (halaman 13)
Menulis dapat menjadi self healing atau penyembuhan diri untuk manusia. ketika kita menuliskan sesuatu yang ada di pikiran kita, maka kita akan merasa lega dan senang terhadap pikiran yang sedang kita pikirkan. Misalnya ketika merasa galau, kemudian kita menuliskannya pada secarik kertas ataupun menulis di laptop akan membuat sedikit pikiran kita lega dan beban di pikiran sedikit berkurang. Dengan menulis kita bisa mengerti tentang apa saja yang sedang kita alami. Kemudian kita juga menjadi tahu letak dari kelemahan diri sendiri. Menulis dapat menjadi evaluasi terhadap diri sendiri. 
Self healing sendiri merupakan terapi untuk menyembuhkan diri sendiri dari berbagai gangguan psikologis. Kita tentunya pernah mengalami gangguan psikologis seperti stress, emosi, trauma dan sebagainya yang dapat mengganggu kesehatan jiwa. Cara ampuh menyembuhkannya dimulai dari usaha kita sendiri untuk bangkit kembali dan percaya bahwa segala sesuatu terdapat hikmahnya. Kekuatan kesembuhan dari berbagai gangguan psikologis tergantung dari kita sendiri atau bisa juga dibantu dengan seorang psikiater. Akan tetapi, semuanya kembali lagi ke diri kita masing-masing, apakah kita mau bangkit dari keterpurukan atau terus meratapi segala sesuatu yang telah terjadi.
Memang tidaklah mudah menyembuhkan diri sendiri dari sebuah permasalahan yang sedang dihadapi. Akan tetapi dengan menuliskannya kelak ketika masalah telah selesai maka kita bisa mengerti dan mengetahui bahwa sebenarnya kita mampu menghadapi masalah. Meskipun ada banyak rintangan yang perlu dilewati. 
Mungkin kerapkali kita pernah menemui seseorang yang sedang sedih, marah, maupun kecewa terhadap sesuatu kemudian menuliskannya di media sosial. hal ini menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk meluapkan segala perasaannya dengan menuliskannya di media sosial. setiap orang memiliki cara tersendiri untuk meluapkan perasaan yang sedang dirasakan, termasuk menuliskannya. 
Dengan menulis segala sesuatu yang pernah dialami, maka kita akan mempelajari banyak hal, mulai dari kesabaran, keberanian, dan kesungguhan. Buatlah segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita menjadi sesuatu yang dapat dibaca banyak orang dan juga menginspirasi. Para penulis seperti Fiersa Besari contohnya, awal ia menulis ketika sedang merasakan patah hati yang amat sangat. Kemudian ia menuliskannya hingga membukukan pengalaman yang dialami. Hingga akhirnya karyanya bisa dinikmati banyak orang serta menginspirasi bahwa patah hati boleh. Tapi luapkanlah pada hal-hal positis seperti menulis. 
Sebenarnya dipikir secara mendalam, setiap kegiatan sehari-hari yang dialami bisa dikemas menjadi cerita yang menarik. Setiap orang tentunya memiliki cerita yang berbeda dalam setiap hidupnya. Mulai dari cinta, cita-cita, perjalanan hidup, dan sebagainya. Menulis bisa menjadi sebuah sarana untuk mengabadikan setiap momen dalam hidup ini. Karena dengan menulis cerita kita akan dibaca banyak orang dan tetap hidup meskipun kelak akhirnya diri kita akan mati.
Kemudian kita dapat menuliskannya di blog pribadi atau media sosial. tak lupa kita juga menceritakan bagaimana caranya untuk bangkit dari keterpurukan. Setelah mempostingnya maka tulisan kita akan dibaca banyak orang. Bagi yang merasa mengalami hal yang sama, otomatis akan merasa terinspirasi dan berusaha untuk bangkit kembali sama halnya dengan kita. Menulis memang bukan hal yang mudah, tapi bukankah dengan menulis bisa menjadi sedekah kita pada orang yang terinspirasi dengan tulisan kita. 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi: Midah Simanis Bergigi Emas

Resensi Buku: #YukBelajarSaham untuk pemula