Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Resensi buku Fiersa Besari Catatan Juang

Judul Buku: Catatan Juang Penulis: Fiersa Besari Tebal: 306 halaman Penerbit: mediakita Tahun terbit: 2017 Berjuang dengan juang       Kasuarina adalah nama seorang perempuan yang berasal dari desa utara, seorang mahasiswi jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) yang karyanya sudah tak diragukan lagi oleh teman-temannya. Namun setelah ia  lulus dan bergelar sarjana pekerjaannya tak sesuai dengan bidangnya. Karena tuntutan ekonomi ia bekerja di Jakarta pada sebuah bank besar sebagai sales asuransi. Ayahnya adalah seorang PNS yang sebentar lagi pensiun sering sakit-sakitan dikarenakan faktor umurnya. sementara itu adik laki-lakinya bernama albizia sedang berstatus siswa SMA.      Suatu hari di angkutan umum sepulang dari kerja kala ia akan turun dari angkutan ia tak sengaja menyandung sebuah buku bersampul merah dan terlihat lusuh. Kala itu di angkutan tersebut hanya ada suar dan seorang pemuda yang sedang asyik mengobrol dengan sopir tentang bola. Ia pun bertanya pada pemuda te

Resensi Novel Fiersa Besari 11:11

Gambar
Judul: 11:11 Penulis: Fiersa Besari Penerbit: Mediakita Cetakan: Pertama, 2018 Tebal: vi + 302 halaman  Source: Fiersa Besari Facebook Kumpulan beberapa luka dalam alunan lagu “ Kadang, kita tidak benar-benar melihat seseorang dengan sungguh-sungguh. Kita hanya melihat apa yang otak kita ingin lihat terhadap orang tersebut” (halaman 228)  Membaca sebuah karya fiksi akan membuat kita sedikit mengaduk perasaan. Imajinasi juga akan terasah ketika membacanya. Apalagi yang disajika berupa kisah romatika dua lawan jenis yang saling menaruh hati. Cinta memang sangat indah untuk diulas akan tetapi terkadang perih untuk dirasakan. Berbagai perasaan akan diadu dan siapa yang kuat ia akan bisa bertahan.  Dalam buku setebal 302 halam ini seorang Fiersa besari menyajikan beberapa cerita singkat yang bisa menggetarkan perasaan pembaca. Tema yang diangkat seputar dunia percintaan akan tetapi diselingi dengan pesan-pesan kemanusiaan. Ada juga yang berisi tentang ketidakadilan, kisah cinta

Aku dan Kenangan tentangmu

Gambar
www.pexels.com              Jam  Tangan Nadiku berdegup Bersama alunan detik demi detik Mataku menyusup sejenak Kulihat jarum jam menuding angka tujuh Di alun-alun kota Kamu datang dengan tatapan nanar Memandang jauh di balik keramaian Menangis di balik temaram Mengulur kesedihan yang membekap Secangkir teh Ku reguk secangkir teh di meja Kucium mesra aroma wanginya Kusesapi rasa kecut manis darinya Ah, sungguh nikmat rasanya Pertemuan Itu Kala itu matamu sejurus denganku Mata kita saling bertaut Rintihan hujan menyusup ditengah cumbu Pertemuan itu,, kita mengulur benang cinta Dan membantai rindu Di kala senja Aku menepi pada bebatuan yang rapuh Luka menganga hati sekarat Di kala senja itu, kamu hempas dari dunia

Menyoal pesan kebaikan berujung ancaman

Gambar
Ponsel saya berdering di tengah asyiknya berselancar di sosial media. Di layar ponsel langsung terlihat notifikasi sebuah pesan singkat dari ibu tercinta. Saya pun terheran-heran mengapa ibu tiba-tiba mengirim sebuah pesan. Padahal sebelumnya ibu jarang mengirim pesan pada saya. Yah… maklum anak yang terbuang. Eh… Saya langsung membuka isi pesannya dan setelah membacanya, hati langsung bergetar dan berpikir sebentar. Intinya dalam pesan itu menyuruh kita untuk selalu bersholawat sebanyak 1000 kali untuk menyelamatkan dunia ini. apabila tidak disebarkan maka Anda akan mengalami kesulitan yang tidak ada henti-hentinya dan katanya terbukti dalam waktu 7 menit.  Sungguh saya merasa bingung dan heran ketika menerima pesan seperti ini. memang tujuannya baik dan sangat mulia saya rasa. Akan tetapi kurang saya sukai adalah pada endingnya. Apalagi pada kata ‘Kalo tidak disebarkan akan mengalami kesulitan dan terbukti dalam 7 menit’. Dalam pikiran bertanya-tanya. Sebagai seorang mahasisw